Behind: Impossible

Minggu 27-06-2021,00:00 WIB

“Gedung tua yang mana sih? Kok gue nggak tau?” tanya Kirana.

“Ada, dulu kita nggak sengaja gitu ketemuan di deket gedung tua gitu, tau – taunya sama sama nyasar.” Bohong Kirana, sedang Dafa menatap Kirana picik.

“Owh…Oke, Sanu giliran lo yang putar botolnya.” Suruh Keken. Sanu mengambil botol tersebut dan memutar botolnya lalu botol tersebut berhenti pada Keken.

“lo paling benci sama pembohong kan Ken, gimana kalo orang yang lo sayang yang pengen banget lo liat saat ini ngebohongin lo, bukan sekali atau dua kali, hampir seumur hidup lo, lo dibohongin sama dia?” tanya Sanu sambil melirik Kirana.

“Gue…Gue nggak tau sih bakal ngelakuin apa, yang pasti gue kecewalah, dan yang ngebuat gue bingung itu gimana caranya seseorang bohong hampir seumur hidup gue?” tanya Keken.

“Dia masih hidup, tapi lo taunya di udah tiada,” Sambar Dafa, melirik Kirana.

“Ada alasan dong kenapa harus pura – pura?” Ujar Keken.

“Lo sendiri yang bilang, lo nggak menoleransi kebohongan.” Ucap Sanu.

“Kalo dia keluarga gue, apalagi yang selama ini pengen gue lihat, gue emang bakal kecewa, tapi gue nggak akan ngebenci San, setelah rasa sakit gue hilang gue bakal balik ke dia, atau kalo dia emang punya alasan kenapa dia bohong untuk hal itu gue bakal ngedengerin, kadang beberapa pengecualian harus kita tetapkan, walau dunia berkata itu tidak adil dan curang, nyatanya itu lebih baik daripada kehancuran dan penyeselan.” Jelas Keken.

Mendengar pejelasan Keken, membuat Kirana tak sadar bahwa ia menangis, Keken yang sadar Kirana menangis segera bertanya pada Kirana.

“Kenapa Kir? Lo baik – baik aja kan?” Tanya Keken cemas.

“Iya gue baik – baik aja kok,” jawab Kirana sambil menghapus air matanya.

“Terus kenapa nangis?” tanya Keken lagi.

“Itu, apa itu, tadi nggak sengaja kelilipan kena debu, pas mau ngucek mata jadinya malah tambah parah gini, keliatan ke orang nangis ya?” bohong Kirana pada Keken, Keken yang mendengarnya mempercayai begitu saja ucapan Kirana, dan membantu Kirana dengan meniup mata Kirana. Sedang Dafa dan Sanu tersenyum puas, tanpa susah payah Kirana mengklarifikasi dirinya sendiri dan menjelaskan secara gamblang bahwa ia adalah Veera Rosseana, satu hal terungkap Dafa tersenyum puas, tinggal satu hal lagi yang belum Dafa ketahui kebenaran hubungan Keken dan Kirana atau Veera serta bagaimana cara memenangkan hati Keken untuknya, tentu saja ia tak melupakan fakta akan dirinya bahwa ia menyukai Keken. (*)

Bersambung

 

Tags :
Kategori :

Terkait