Waspada! Virus COVID-19 Bisa Menular Lewat Kentut, Benarkah?

Senin 26-07-2021,00:00 WIB

JAKARTA– Seorang peneliti asal Australia, Dr Andy Tagg mengungkapkan hasil penelitian terbaru tentang virus Covid-19.

Andy Tagg telah melakukan analisis kepada para pasien yang terpapar virus corona. Ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Dr Andy Tagg mengungkapkan bahwa virus corona bisa menyebar lewat buang angin alias kentut.

Dia mengutip tes yang mengungkapkan virus itu ada di kotoran 55 persen pasien dengan Covid-19.

“Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam tinja dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari setelah pajanan,” demikian tulisan Dr Tagg.

 

“Mungkin SARS-CoV-2 dapat menyebar melalui kekuatan kentut tapi kami membutuhkan lebih banyak bukti,” tambahnya.

Sebelumnya di masa pandemi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengumumkan bahwa celana harus menjadi penghalang efektif terhadap kentut yang mungkin membawa virus corona.

Badan Kesehatan tersebut mengatakan bahwa kentut tidak mungkin menularkan virus asalkan celana dipakai.

Namun, memperingatkan bahwa jika pasien yang terinfeksi tidak mengenakan celana, dan mereka mengeluarkan sejumlah besar gas, maka orang lain yang mengendus gas kentut tersebut bisa saja tertular.

Selain itu, sejumlah menteri di pemerintahan Inggris pun percaya, virus corona bisa menyebar lewat kentut.

Beberapa pejabat secara pribadi menunjukkan bukti bahwa virus dapat menyebar melalui penghilangan gas tubuh di ruang terbatas seperti kamar mandi.

Seorang menteri mengatakan kepada The Telegraph bahwa mereka membaca “hal-hal yang tampak kredibel” dari negara lain di seluruh dunia.

Mereka mengklaim telah ada bukti “hubungan penelusuran terkait genom antara dua individu dari bilik [toilet] di Australia”. Juga, ada beberapa kasus penyakit yang terdokumentasi dengan baik menyebar melalui pipa limbah selama penguncian di Hong Kong ketika tikungan U telah mengering.

Namun, ilmuwan pemerintah belum mengkonfirmasi klaim tersebut, lapor The Sun. Seorang juru bicara Perdana Menteri mengatakan dia tidak mengetahui klaim bahwa virus dapat menyebar melalui kentut.

“Kami menyimpan bukti ilmiah terbaru dalam peninjauan,” tambah juru bicara tersebut. (hmk/fajar)

Tags :
Kategori :

Terkait