Minggu 15-08-2021,00:00 WIB

 

“Selama bisa bertahan dan menahan amarah itu, untuk apa diluapkan? Apa gunanya kesabaran jika tidak di gunakan?”

-DiterasrumahGinanja

>>>>>>>********<<<<<<<

“Ginanja – Ginanja, kamu Ini nggak ada niat mau berubah apa?! Udah besar jangan kayak anak kecil terus kamu!” Omel Kak Nur pada Ginanja, Ginanja yang diomeli hanya diam saja dengan muka tertekuk di dapur.

Ginanja tengah membantu Kak Nur memasak bersama Putri, tugasnya hanya menjaga api tungku agar tetap hidup dan memotong bawang yang sialnya Ginanja tidak bisa tidak menangis setiap memotong bawang.

“Ginanja! Kamu denger nggak kakak ngomong?!” Tanya Kak Nur yang melihat Ginanja acuh tak acuh sedari tadi.

“Denger kak,” Jawab Ginanja dengan nada lesu, tidak terima mengapa hanya ia yang dimarahi oleh Kak Nur, ini semua gara – gara inseden subuh yang menyebalkan.

Saat ingin tidur setelah begadang semalaman, Ginanja terpaksa bangun mendengar teriakan Kak Nur yang menyuruhnya untuk lebih dulu melaksanakan sholat Subuh di mushola kampungnya. Jika Ginanja berani menolak perintah Kak Nur, maka siap – siap saja, seember air akan mengguyurnya dan kasurnya. Ginanja cukup belajar dari pengalaman, bahwa menjemur kasur itu tidak mudah. Dan sialnya Ginanja harus menelan makiannya untuk Kak Nur sendiri, sebab Kak Nur hanya memarahinya, padahal Bang Gangga juga asyik molor di kamarnya. Mengapa Ginanja merasa Kak Nur seperti pilih kasih padanya, benar – benar tidak menyebalkan!

“Ck, kamu ini!” Decak Kak Nur tak habis pikir, “Ya udah sana, airnya udah masak, matiin tungkunya, mandi, terus panggil kakak sama abang kamu makan!” Suruh Kak Nur.

“Ibu gimana?” Tanya Ginanja, “Nanti Mbak Senja yang antarkan,” Jawab Kak Nur yang setelahnya langsung dipatuhi oleh Ginanja.

Ginanja mematikan tungku api yang tengah memasak air, didapur ada kompor hanya saja untuk memasak air, kompor itu tidak cukup besar untuk menampang dandang air, jadi terpaksa setiap harinya Ginanja selalu menjaga tungku api untuk memasak air. Sebelum benar – benar beranjak, Ginanja mendengar gumaman Putri yang membuatnya ingin sekali menggoreng Putri saat itu juga.

“Bang Ginanja memang tidak pernah berguna!” Gumam Putri yang masih dapat didengar oleh Ginanja.

Ingatkan Ginanja untuk tidak lagi menemani Putri ke kamar mandi kala malam tiba!

Sialan!

Tags :
Kategori :

Terkait