Sabtu 21-08-2021,00:00 WIB

 

***

 

Senja terbangun dari tidurnya sebab mendengar suara pintu yang berderit dan suara debuman seperti menimba air. Dirumah hanya ada Senja, Putri, dan Ginanja. Jikapun itu Gangga, tumben sekali Gangga pulang secepat itu, biasanya Gangga akan pulang menjelang subuh. Senja melihat Putri masih tertidur nyenyak di sampingnya, setahu Senja hanya Putri yang sering terbangun tengah malam dan pergi kebelakang rumah, lalu siapa yang ada disana?

 

Ginanja?

 

Senja pikir itu tidak sedikit masuk akal, untuk apa Ginanja terbangun tengah malam, lagipula itu bukan kebiasaan Ginanja. Takut bahwa itu orang asing yang berniat jahat pada kelurganya, Senja memutuskan untuk melihat siapa gerangan yang sudah berani memasuki rumahnya tanpa seizinnya. Senja mengeluarkan balok kayu yang ia simpan di bawah tempat tidurnya, sejak dulu untuk berjaga – jaga Senja selalu menaruh balok kayu di kolong tempat tidurnya, jadi jika seandainya ada orang yang macam – macam padanya, Senja tinggal memukulnya saja.

 

Bermodal balok kayu, Senja berjalan mengendap pelan – pelan kearah dapur yang menghubungkan pintu belakang dan kamar mandi. Senja bersembunyi di sudut meja penyimpanan tungku yang berada di belakang tumpukan karung beras, tubuh Senja tertupi dengan sempurna, mudah bagi Senja untuk memukul sosok orang itu jika berniat jahat di rumahnya. Senja menggenggam erat balok kayunya, dihitungnya angka satu hingga tiga di dalam hatinya, bersiap – siap untuk memukul sosok orang yang sudah membuatnya cemas setengah mati tengah memasuki rumahnya.

 

Satu

 

Dua

 

Tiga

Tags :
Kategori :

Terkait