Senin 23-08-2021,00:00 WIB

“Ini kita kenapa sih? Kenapa kayak maling, mau nyuri ya?” tanya Suara tersebut lagi.

“heh! Sembarangan aja kalo ngomong!” Kesal Ginanja.

“ya terus kenapa dong?! Ngapain sembunyi – sembunyi coba!” Tanya suara tersebut lagi yang mengudang kekesalan Ginanja lebih banyak sebab suara tersebut benar – benar menganggu konsentrasinya.

“Ya buat apa lagi kalo nggak buat ngehind—SERENA!” Kejut Ginanja saat melihat Serena di belakangnya dengan raut wajah bertanya. Suara yang mengajak Ginanja berbicara sedari tadi adalah Serena, hanya saja Ginanja terlalu fokus dengan aksi hindar-menghindarnya dari Serena.

“Ngehind kenapa?” Tanya Serena lagi yang dibalas dengan embusan nafas jengah oleh Ginanja.

“Ngehindarin Serena Aditya, dedemit yang minim kewarasan!” Batin Ginanja, ingin sekali dirinya mengatakan hal itu pada Serena, hanya saja jika berani berkata seperti itu sama saja ia memasuki kandang macan afrika, “Nggak ada,” Ujar Ginanja lelah.

Serena menatap Ginanja jahil, karena respon Ginanja yang ogah – ogahan akhirnya Serena memulai aksinya, “Mas Ginanja kenapa??” tanya Serena dengan suara yang sengaja diimut –imutkan dan wajah yang dibuat agar terlihat seimut mungkin. “Capek ya? Sini – sini Serena bantuin biar nggak capek.” Serena merentangkan tangannya seolah berniat memeluk Ginanja.

“SERENA!!!” Teriak Ginanja merinding dengan kelakukan Serena, sedang Serena tertawa puas melihat reaksi Ginanja.

***

Serena Aditya, biasa dipanggil Serena, namun khusus Ginanja memanggilnya perempuan Gila, atau dedemit minim kewarasan. Serena tidak tahu kapan panggilan itu dibuat oleh Ginanja untuknya, pastinya sudah lama sejak mereka berteman, bahkan pertemanan anatara Serena dan Ginanja sudah terhitung sepuluh tahun sejak mereka bertemu dipersimpangan jalan saat Serene untuk pertama kalinya datang ke rumah Nenek Riyana.

“Mas Ginanjaaa…” Panggil Serena dengan nada manja membuat sang empu yang dipanggil menatapnya tajam.

“Berhenti manggil aku kayak gitu, mau aku tenggelemin ke sungai?!” Ancam Ginanja yang benar – benar muak dengan kelakukan nyeleneh Serena.

“Nggak mau hehehehehe…” Ujar Serena yang kini bergelayut manja di lengan Ginanja, “lepas!” suruh Ginanja menatap lengannya. Seolah tuli, Serena semakin menggelayut manja di lengan Ginanja.

“Serena gila, lepassss” Desis Ginanja kesal sebab bukannya mendengarkan Serena masih saja terus bergelayut di lengannya, bukannya tampak imut, dimata Ginanja, Serena tampak seperti anak monyet yang bergelantungan.

“Tau nggak kamu mirip apa kalo kayak gini?” Tanya Ginanja pada Serena, Serena mengerjapkan matanya bingung, menggelangkan kepalanya tanda dirinya tak tahu, “emang mirip apa?” tanya Serena.

“Miripp----” Ginanja menggantungkan kalimatnya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Serena, “Mirip---” Ginanja masih menggantungkan kalimatnya yang membuat Serena semakin penasaran hingga tak sadar melepaskan lengan Ginanja, Ginanja tersenyum puas saat lengannya terlepas dari Serena.

Tags :
Kategori :

Terkait