“Siapa? Seharusnya kau tidak melupakannya.
Apa? Berkali – kali sudah kejelaskan tentang kita.
Dimana? Cobalah untuk mengingatnya.”
-Siapa, Apa, Dimana
>>>***<<<
Hiruk pikuk orang – orang yang bersatu padu di lantai dansa dan lampu diskotik yang terus menyala dengan gagap gempita menyambut Gangga setiap malamnya, suara musik yang mengalun begitu kencang dengan beat dan irama yang berdendang menjadi latar pendukung orang – orang yang menikmati dunia malam dengan begitu khidmat. Suara yang diciptakan Disk Jokey yang terus memandu lautan manusia tersebut tak pernah surut, seolah tenaganya dkhususkan hanya untuk bermusik di malam hari. Semrbaka minuman keras, alkohol dan beberapa soda menjadi bau yang Gangga ciumi sehari – hari, seolah dengan itulah Gangga bercumbu setiap harinya.
“Gangga, biasa ya!”
Gangga yang mendengarnya hanya membalas dengan acungan jempolnya. Dengan lihai, dibalik meja barnya, Gangga berkutat dengan segala jenis minuman keras, mencampurkan segala minuman yang ada dihadapannya, menciptakan rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, hingga memadukan rasa itu menjadi hidangan paling nikmat yang akan membawa orang – orang membumbung tinggi setiap mengecap tetes minuman ciptaanya.
“Red Wine Angel?” Tanya Gangga pada Reno, pemilik club tempat ia bekerja. Reno dan Gangga dipertemukan oleh pekerjaan hingga akhirnya mereka menjadi teman dekat seperti sekarang. Gangga dan Reno ibarat pengeran dua rupa, hal itu memang benar adanya. Gangga berkepribadian dingin dan sangat tidak pernah suka jika wanita menyentuhnya atau berada di dekat wanita, bahkan terhitung hanya beberapa kali orang dapat melihat senyum Gangga selama Gangga bekerja sebagai bartender di klub milik Reno. Sedang Reno adalah pemuja sejati wanita, semalam saja Reno tidak menyentuh wanita, maka Reno bukanlah Reno. Reno merupakan pribadi yang hangat pada semua orang, senyumnya akan mudah kalian dapati, oleh karena itu banyak pertanyaan mengapa Reno dan Gangga dapat dekat saat kepribadian mereka begitu bertolak belakang, sebagain rumor mengatakan bahwa mereka adalah pasangan gay yang bersembunyi namun gosip murahan itu berhasil dipatahkan oleh Gangga dalam semalam hanya dengan mencium wanita selama beberapa detik.
“Tumben, mana ciwi – ciwi lo?” Tanya Gangga yang melihat Reno begitu tenang duduk di hadapannya tanpa seorang wanita, biasanya Reno akan dikerubungi oleh banyak Wanita, sebab prinsip hidup Reno, tanpa wanita, hidup bukanlah hidup untuk Reno.
“Kenapa? Pengen?” Tanya Reno sambil menikmati setiap Red Wine Angel yang dibuatkan oleh Gangga melewati kerongkongannya.
“Thanks, nggak usah repot gue cari sendiri aja.” Ujar Gangga.
“Hahahahaha..Gangga, Gangga, kenapa anti banget sih lo? Jangan – jangan…” selidik Reno pada Gangga yang fokus membuatkan pesanan para pelanggan.
“Gue punya kakak cewek, adek cewek, dan ibu. Jadi laki – laki brengsek bukan salah satu tujuan gue.” Ujar Gangga tenang.
“Buat seneng – seneng aja. Wanna try?” Bujuk Reno, pasalnya Reno benar – benar penasaran, tipe perempuan seperti apa yang akan meluluhkan hati seorang Gangga?