Covid-19 Tidak Semematikan TBC dan HIV, Menkes Beber Strategi Selain Vaksin

Minggu 19-09-2021,00:00 WIB

JAKARTA- Pemerintah sedang menyiapkan langkah dan strategi pengendalian Covid-19 untuk transisi dari pandemi menjadi epidemi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut terdapat beberapa hal yang dilakukan selain menekan laju penularan melalui protokol kesehatan Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, deteksi dan fasilitas perawatan rumah sakit menjadi salah satu strategi yang peranannya cukup penting. Sebab, dalam mengubah pandemi menjadi epidemi vaksinasi bukanlah strategi satu-satunya.

“Satu strategi kepepet mencakup keperawatan di rumah sakit. Kepepet yang penting di depan deteksi. Nah, vaksinasi salah satu di antaranya bukan the only strategy,” ujarnya dalam acara Wealth Wisdom 2021 secara virtual, Sabtu (18/9).

Budi kembali mengingatkan, agar dapat segera mengakhiri pandemi masyarakat harus senantiasa menerapkan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Serta, dilakukan deteksi dengan 3 T yaitu Testing, Tracing, dan Treatment.

“Kita pakai masker akan mengurangi laju penularan 95 persen. Kenapa sih kita harus Testing, Tracing, dan Treatment. Karena kita testnya cepat kita tahu siapa yang kena tracingnya cepat kita tahu siapa yang ditulari, kita isolasi cepat, mengurangi laju penularan,” jelasnya.

Selain itu, Budi juga mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi agar antibodi manusia dapat beradaptasi ketika terpapar. Sehingga, dapat mempersingkat durasi penyembuhan dari 14 hari dan meminimalkan risiko kematian.

 

Budi menambahkan, dalam mengubah pandemi menjadi endemi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, dalam sejarah pandemi tidak ada yang selesai dengan cepat.

“Black death puluhan juta yang meninggal, kemudian dalam perang dunia ada Spanish flu, lalu ada polio, cacar. Yang paling cepat 5 tahun, polio mungkin ratusan tahun dan masih ada sekarang belum selesai-selesai,” katanya.

Budi memastikan virus Covid-19 tidak semematikan TBC dan HIV. Namun, penularan yang cepat menjadi bahaya khas tersendiri. Sebab, potensi penyembuhan karena terpapar 80 persen sembuh sendiri, 20 persen masuk RS, 5 persen masuk ICU, dan 2 persen kematian. (jpg)

Sumber: www.fajar.co.id

Tags :
Kategori :

Terkait