DISWAY: Luhut Merit

Kamis 23-09-2021,00:00 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

Kamis, 23 September 2021

ORANG yang berprestasi cenderung mendapatkan lebih banyak beban. Berbagai keluhan muncul seputar kejadian tersebut. Kadang kontra produktif.

“Kita tidak harus menyelesaikan tugas ini dengan cepat. Nanti kita bisa menambahkan tugas baru lagi.”

 

“Ini tidak adil. Beban kerja petugas lain kecil. Kami terus-menerus kewalahan dengan pekerjaan baru.”

“Mereka bagus. Gajinya sama, pekerjaannya sedikit.”

“Yang sulit harus kita tanggung. Enak.”

Tentu ada juga yang tidak mengeluh. Bahkan merasa bangga. Seperti merasa dipercaya oleh atasan.

Berbahagialah kamu yang tidak mengeluh. Meskipun Anda mendapatkan beban berat terus-menerus. Itulah salah satu indikator bahwa Anda adalah orang yang cakap dan berprestasi.

Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan tentu termasuk orang yang tidak suka mengeluh. Padahal tugas baru terus berdatangan. Bahkan yang di luar kotak.

 

Akhirnya, menurut berita media kemarin, Luhut mendapat pekerjaan baru: menjadi ketua tim pendayagunaan barang produksi dalam negeri. Jabatan baru tersebut resmi menjadi ketua Tim Gerakan Nasional Kebanggaan Indonesia (Gernas BBI)

Tugas baru itu datang setelah ia melihat keberhasilan dalam tugas berat sebelumnya: menangani Covid-19. Angka Covid dengan cepat membaik. Hasil karyanya begitu gemilang: PPKM di Jawa dan Bali.

Angka Covid Jawa-Bali memang turun drastis. Tinggal di kisaran 2.000 kasus –dari 40.000-an dua bulan lalu. Perubahan itu seperti sulapan. Virus Covid seperti kapas yang tiba-tiba ditiup angin.

Jumlah penduduk yang sudah vaksinasi pun meningkat pesat. Jakarta sudah 120 persen. Surabaya sudah 104 persen. Bali mencapai 95 persen.

 

Jawa Barat, Jateng, Jatim, dan Banten memang masih di kisaran 38 persen. Banyak kabupaten/kota yang sudah di atas itu, tapi prestasi tersebut, ”termakan” oleh angka di beberapa kota/kabupaten yang tertinggal.

Tags :
Kategori :

Terkait