KERINCI - Ditengah-tengah penyelesaian administrasi Pengembangan Bandara Depati Parbo yang jalur masuknya terletak di Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok, ternyata masih menyisakan masalah.
Pasalnya, pada Kamis (25/11/2021), terdapat sejumlah warga yang tanahnya berada diarea pengembangan Bandara, yang masih belum dibebaskan, tampak melakukan pemagaran disebagian badan jalan dengan menggunakan bambu.
Akibatnya, truk pengangkut material tenah sebagai penimbunan tidak bisa beraktivitas. Sebab jalan tempat truk melintas sedang dipagari oleh pemilik tanah.
Di lokasi pengembangan Bandara, hanya terlihat satu alat berat yang sedang berkerja melakukan pengerukan tanah. Sementara aktivitas lain tidak terlihat.
Menurut warga yang melakukan pemagaran, bahwa aksi tersebut dilakukan karena lahan milik mereka belum dilakukan pembebasan. Sementara pekerjaan pengembangan Bandara di atas lahan milik mereka itu telah dilakukan.
\"Penyelesaian ganti rugi belum dilakukan. Makanya kita pagar tanah milik kami ini,\" ujar salah seorang warga di lokasi.
Ia mengatakan, terkait penyelesaian ini mereka telah mendatangi pihak BPN maupun Dinas Perhubungan Kerinci. Namun sejauh ini belum ada kejelasan yang mereka dapatkan.
\"Pihak BPN dan Perhubungan telah kita hubungi, tapi belum kejelasan,\" ungkapnya.
Terkait hal ini, pihak dari Dinas Perhubungan Kerinci belum berhasil diminta keterangannya. Kepala Dishub Kerinci, Ardinal dihubungi melalui sambungan telepon, nomor kontak yang biasa digunakannya bernada tidak aktif.(adi)