JAKARTA – Gus Miftah, penceramah NU menggelar pertunjukan wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat 18 Februari 2022 lalu.
Gelaran pertunjukan wayang oleh Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah itu usai viral beberapa waktu lalu terkait ceramah ustaz Khalid Basalamah yang mengharamkan wayang.
Di sela-sela pertunjukan, Gus Miftah membacakan sebuah sajak yang diduga sebagian sindiran kepada Ustad Khalid Basalamah.
Dalam sajak itu, Gus Miftah menceritakan iblis yang pandai menyematkan diri sebagai orang alim dengan penampilan yang islami.
\"Begitu pandai iblis itu, menyematkan imamah dan jubah dengan warna putih, seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya,\" kata Gus Miftah dikutip Senin 21 Februari 2022.
\"Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping? Haruskah gamelan diganti dengan rebana?
\"Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma? Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?\" sambung dia seperti yang dikutip dari www.fin.co.id
Dia lalu berkata, betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja.
Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.
\"Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua, wajar tak tahu budaya dan tatakrama,\"
\"Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja, sebagai penutup kepala, wujud kerendahan dan ketwadlu\'anku belaka.\"
Karena jubah, imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja. Sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja.
\"Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu\' hatinya