JAMBI-Bagi mereka yang tinggal di kota besar, persoalan sinyal mungkin bukanlah perkara besar, namun bagi mereka yang tinggal di daerah, ini bisa menjadi masalah dalam menghadapi proses belajar dan mengajar selama pandemi. Nayla Haanundhia Kiransha, siswi MAN 1 Batanghari ini termasuk pelajar yang harus putar otak saat sinyal sudah ngadat, sementara belajar daring jalan terus.
“Kadang memang sedih banget, saat absen, sinyal macet, saat guru mengirim file tugas ga bisa di download, kalo ada zoom lebih rumit lagi, ini lah derita pelajar di daerah,” ujar Nayla. Lantas bagaimana cara mengatasi masalah ini?. Ternyata Nayla, memang harus sedikit lebih banyak berkorban jika telah menghadapi masalah ini. “Langkah pertama adalah menukar kartu paket data, kadang kalo kita punya alasan itu-itu saja, seolah tidak ada solusi, jadi coba solusi ini dulu, ganti kartu operator selulernya,” ujar Nayla. Meski ini tak selalu efektif dan memakan biaya, namun tips ini bisa dicoba, katanya.
Tips kedua dari penyuka olahraga renang ini adalah melakukan komunikasi double. Jika misalnya tidak bisa absen online, segera japri gurunya. Memang sebenarnya ini takut merepotkan guru, tapi solusi ini harus ditempuh, biasanya guru juga akan memaklumi ini. “Biasa kalo upload tugas, file terlalu besar juga ga bisa, jadi mau tak mau kita harus kirim langsung ke jaringan pribadi guru,” lanjut gadis kelahiran 10 Mei 2007 ini. Nayla pun bersyukur rata-rata guru di sekolahnya cukup memahami kesulitan siswa di sekolahnya. “Bahkan ada juga guru yang menghubungi siswanya nanya kok ngga ngumpul tugas. Ada kesulitan apa, apa yang kurang dipahami,” lanjutnya.
Belajar daring diakui Nayla kadang menimbulkan rasa bosan dan jenuh, untuk menghindari rasa jenuh itu, kita bisa siapkan lokasi belajar versi kita. Kalo biasanya di kamar, mungkin bisa ubah posisi lemari dan meja untuk refresh, bisa juga tambahkan dekorasi seperti lukisan dan lain-lain, menggeser properti di kamar tujuannya supaya merasa punya kamar baru padahal masih di kamar dan barang yang lama, tambahnya lagi. Atau bisa juga mengganti lokasi belajar, misalnya di halaman, di kebun atau sesekali di rumah teman, sambil menghilangkan rasa jenuh dan bertemu teman-teman, sembari belajar diskusi tentang pelajaran.
“Satu lagi, siapkan buku catatan yang rapi dan lengkap, jangan biasakan mencatat di handphone, kadang di ponsel bisa hilang, kalo di buku bisa lebih mudah dibaca dan dicek ulang,” tambah gadis yang pernah ikut Lomba Tahfidz Juz 30 ini. Ia berharap pandemi ini bisa dilalui dengan mudah agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi dokter dan memiliki butik ini. (dpc)