JAMBI- Untuk pertama kali pasar seni terkurasi bagi pengrajin muda Jambi diselenggarakan kemarin (12/03). Mulai dari produk seni, kriya maupun kuliner melengkapi kegiatan berkonsep outdoor bertajuk Kebun Kriya ini. Sedikitnya 36 brand lokal ambil bagian, memasarkan produk mereka.
Dina Edelya, Penggagas Kebun Kriya mengatakan event ini diselenggarakan atas dasar semangat anak muda Jambi menunjukkan karya mereka lebih luas kepada masyarakat umum. \"Selain itu Kebun Kriya juga menjadi tempat berkumpul, berbagi ide dan bertumbuh bersama anak-anak muda di bidang dan minat yang sama,\" Ujar Dina. Kebun Kriya juga membuka layanan konseling psikologi, workshop melukis dan sepuluh jari menganyam serta talkshow.
Banyak pengunjung berharap kegiatan seperti ini kembali terselenggara karena seru dan konsepnya asyik. \"Biasanya liat kegiatan pasar seni ini banyak di Jogja atau Bandung, eh hari ini ada di Jambi senang banget, suasana dan konsepnya juga seru, semoga ada lagi yah, serasa ada di Jogja tapi ada khas Jambi juga, keren,\" Ujar salah satu pengunjung bernama Sabrina. Event ini berlangsung hanya satu hari dari siang hingga malam di halaman belakang Kopi Broyat Tehok.
Selaku tuan rumah, Riko Mappedeceng menilai Kebun Kriya menjadi satu terobosan baru memperkenalkan dunia seni dan kriya pada masyarakat Jambi. “Karena itu saat tim Kebun Kriya mencari lokasi, saya spontan langsung mendukung,” lanjutnya Ia pun berharap acara ini akan dapat digelar rutin. Sehingga produk karya lokal bisa semakin tumbuh dan berkembang, serta mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. (dpc)