JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk mereshuffle Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi.
Hal tersebut menyusul terjadinya kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng (migor).
“Sudah layak direshuffle,” kata Solisa Direktur Executive Partner Politik Indonesi kepada Pojoksatu.id, Rabu (23/3/2022).
Selain itu, Mendag Lutfi juga sudah tidak layak menjadi seorang menteri karena tidak mampu melawan para mafia minyak goreng.
“Masa seorang menteri mengatakan tidak mampu melawan para mafia, kalau menurut saya ini sudah tidak pantas dipertahankan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui tidak dapat melawan penyimpangan minyak goreng.
Itu yang dilakukan para mafia dan para spekulan, karena keterbatasan kewenangannya dalam undang-undang.
Hal tersebut disampaikan Lutfi saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Mendag juga menyampaikan data pasokan minyak goreng hasil domestik market obligasi (DMO).
Ia mengatakan DMO sebanyak 720 juta liter dan telah didistribusikan mencapai 570 juta liter.
Dari total tersebut, kata Lutfi, pasokan minyak goreng ke Sumatera Utara periode 14 Februari hingga 16 Maret 2022 mencapai 60.423.417 liter.
Sementara data BPS-nya pada 2021 jumlah masyarakat Sumut mencapai 15,18 juta orang
“Jadi kalau dibagi, setara dengan 4 liter per orang dalam sebulan,” ungkapnya.
“Kemudian di Kabupaten Medan itu dapat 25 juta liter dan menurut data BPS mencatat 2,5 juta oran,” sambungnya.