JAKARTA - Sukses di event besar MotoGP di Sirkuit Mandalika membuat nama Mbak Rara alias Rara Isti Wulandari dibicarakan di mana-mana. Dia pun membongkar caranya bekerja sebagai pawang hujan.
Dia menyebut, langit seperti AC besar yang remotnya dipegang oleh Rara.
“Karena begini, teori langit itu… langit itu atas izin Tuhan langit itu milik Rara. Di langit itu terisi teman-teman Rara, para pekerja, pembalap, pokoknya pemerintah. Nah langit itu ada AC besar itu remot-nya di Rara,” jelas dia dikutip dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (24/3).
Rara mengatakan, usai event MotoGP, rencananya dia akan dipakai oleh pihak Bandara Halim Perdanakusmua, Jakarta, untuk mengendalikan hujan saat proses pengaspalan.
Mbak Rara, si pawang hujan pada ajang MotoGP 2022 Mandalika mengatakan, dirinya tidak bisa bekerja jika ada dua pawang hujan sekaligus dalam satu event.
Misalnya, event MotoGP Mandalika Minggu kemarin, jika ada dua pawang hujan, maka Rara tidak bisa mengendalikan awan.
Kata dia, kecuali pawang hujan tersebut adalah satu tim dengan Rara.
Sebab, Rara beralasan, teori langit, ketika dia melakukan meditasi, maka langit itu di bawah kendalinya.
Dia mengatakan, tidak bisa ada dua pawang hujan dalam satu event. Sebab terjadi perbedaan pemikiran.
“Kan pikiran dia beda. Jadi gini pawang hujan itu meditasi di alam semesta. Dia menjadi WiFi, Energi bagi siapa saja yang berharap event berjalan bagus. Pasportnya adalah kasih sayang,” kata janda satu anak ini dikutip dari Fin.co.id.
Rara memang mendapat cemooh di media sosial, dia disebut dengan istilah pawang hujan ‘kehujanan’. Meski begitu, dia akui bangga menjadi sorotan dunia. (ima/rtc)