JAMBI - Aksi unjuk rasa aliansi mahasiswa se Provinsi Jambia masih berlangsung hingga tengah hari ini. Bahkan demo berlangsung secara beda.
Gubernur Jambi Al Haris dan Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto diajak mahasiswa berjemur di tengah lapangan kantor Gubernur Jambi.
Salah satunya Mahasiswa menuntut penyelesaian Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). \"Peti sekarang banyak gunakan excavator, belum lagi dampak buruk lingkungan nantinya dari pertambangan rakyat,\" ucapnya. Selain itu mahasiswa juga mempertanyak terkait mahalnya minyak goreng.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris menerangkan kebijakan PETI sudah menjadi kewenangan pusat. Dan pihaknya sudah bersurat ke Kementerian ESDM terkait pertambangan rakyat. \"Peti keswenangan di wilayah pusat, kami surati Menteri esdm dan sekarang sudah keluar sudah dibiro hukum. Kami berharap ada tambang rakyat yang tak pakai alat berat, merkuri dan mekanikal, serta nantinya pertambangan dulang ala kampung,\" ucapnya.
Ketua DPRD Edi Purwanto menyebut menyambut baik tuntutan mahasiswa. \"Ini sebagai bahan juga untuk kami awasi pemprov. Nantinya kita rencanakan juga membentuk pansus PETi. Termasuk seperti minyak goreng nanti kita bisa saja buat HET ala Jambi. Kita bicarakan dengan pengusaha kita ketuk pintu hatinya,\" pungkasnya. (aba)