JAKARTA - Terkait praktik dukun, peramal dan paranormal di Indonesia, Pendeta Gilbert Lumoindong menegaskan dirinya tidak bisa kompromi dan toleransi.
Melalui akun Twitternya, Pendeta Gilbert meminta Presiden Joko Widodo agar tidak percaya dengan paranormal, dukun dan pawang hujan.
\"Yang terhormat Bapak Presiden, bapak ada di sana Pak (Mandalika). Hentikan perbuatan seperti ini Pak kutuk akan terus dan kutuk iblis itu selalu meminta darah,\" ujarnya.
\"Saya adlh hamba Tuhan… Maaf saya tdk bisa kompromi. Saya sangat bertoleransi dgn agama2 resmi yg diakui di Indonesia. Tapi maaf dukun, peramal serta paranormal bertentangan dgn iman & pancasila, jadi dgn segala kerendahan hati saya mohon dimaafkan, jika saya tdk bisa kompromi!!\" cuit Pendeta Gilbert melalui akun Twitternya @pastorgilbertL, seperti dikutip pada Jumat (1/4).
Cuitan Pendeta Gilbert ini direspons oleh Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi, Yustinus Prastowo.
Dalam cuitan balasannya, Yustinus mengajak Pendeta Gilbert mengikuti program pengungkapan sukarela.
Yustinus juga menyinggung soal penghasilan dari ceramah dan pelayanan keagamaan yang nominalnya aduhai.
Bahkan Yustinus juga mencolek akun resmi Twitter Direktorat Jenderal Pajak.
\"Pak @PastorGilbertL, mari ikut Program Pengungkapan Sukarela untuk menunjukkan cinta tanah air. Penghasilan hamba Tuhan dari ceramah dan pelayanan keaagamaan, apalagi yang nominalnya aduhai, terutang pajak. Begitu kan @DitjenPajakRI? balas @prastow dalam cuitannya seperti dikutip pada Jumat (1/3).
Cuitan tersebut langsung direspons para netizen. Salah satu netizen SISKA @_fransiskancis menggunggah postingan yang menyebut tarif Pendeta Gilbert sebesar Rp40 juta untuk memberkati pernikahan.
Di postingan lanjutan, @_fransiskancis juga mengunggah foto yang berisi cerita lain soal butuh budget besar mengundang Pendeta Gilbert.