Pagi itu mereka dites. Di tenda itu. Yang negatif langsung kembali ke apartemen. Mengunci diri lagi di dalamnya. Sampai ada toa yang meneriakkan panggilan berikutnya keesokan harinya.
Bagi yang positif langsung dikirim ke karantina.
Rutinitas pagi seperti itu dilakukan di seluruh apartemen di seluruh Shanghai. Tak terbayangkan itu bisa dilakukan di negara lain.
Dari situlah diketahui: Omicron menyebar sangat cepat di Shanghai. Sehari bisa 15.000 kasus. Lalu jadi 26.000. Terpaksa di-lockdown total. Padahal tidak begitu bahaya. Tingkat kematiannya hampir 0. Tapi Tiongkok belum mau berubah dari kebijakan lama: zero tolerance.
Itu memang pernah sukses besar. Selama dua tahun berjalan. Kasus baru Covid di Tiongkok yang terendah di dunia. Hanya belasan setiap hari –di saat negara lain puluhan ribu, bahkan ratusan ribu.
Sampai hari kemarin total penderita Covid di Tiongkok \'\'hanya\'\' 168.000 kasus. Padahal penduduknya antara 1,3 sampai 1,4 miliar. Betapa rendah kasus Covid di sana. Pun yang meninggal dunia: \'\'hanya\'\' 1.500 orang.
Tiongkok di urutan 115 di antara semua negara. Indonesia masuk 18 besar dunia: 6 juta penderita, 155.000 meninggal dunia.
Ketika kita masih PPKM, Tiongkok sudah praktis bebas Covid. Ketika kita diserang varian Delta yang begitu berat, Tiongkok nyaris tidak terkena. Kalau pun ada kasus baru umumnya kasus impor. Langsung bisa dilokalisasi.
Belakangan, ketika muncul varian Omicron mulailah Tiongkok menyalakan lampu kuning.
Tiba-tiba Omicron muncul di provinsi Jilin di utara. Jilin langsung lockdown. Satu minggu. Beres. Muncul lagi di Tianjin. Langsung menyebar. Sebagian Tianjin di-lockdown. Selesai.
Tiba-tiba Omicron juga muncul di Xi\'an –kota terbesar di wilayah Barat Laut. Xi\'an pun di-lockdown. Seluruh kota. Panik. Satu minggu. Selesai.
Ternyata Omicron juga muncul di Shanghai.
Mungkin kurang cepat melokalisasi ketika awal muncul di satu distrik. Mungkin juga karena kota Shanghai begitu sibuk dan padat. Omicron telanjur merajalela. Telat. Akibatnya seluruh kota harus lockdown.
Selama dua minggu ini kota Shanghai seperti mati suri. Hanya saja tidak mencekam. Tidak ada mayat yang bergelimpangan. Tidak ada kepanikan. Tidak ada pasien telantar. Tidak ada kesulitan mendapat rumah sakit.