JAMBI - Heboh kasus begal yang tumbang dihajar korbannya sendiri,ternyata menarik perhatian Vanessa Dheanty. Gadis ini adalah juara Medali Emas lomba Taekwondo di Sretex Arena Solo Tingkat Nasional dan kini masih sekolah di SMKN 1 Tanjung Jabung Timur. Kata Nessa, begitu sapaan akrabnya, membela diri adalah hal yang sangat manusiawi, tak mungkin seseorang pasrah saja ketika dirinya di bawah ancaman bahaya.
“Saat tak berdaya, ketika itu pula segala kekuatan untuk bisa selamat bisa dilakukan. Ketika tak bisa melarikan diri, jalan untuk selamat adalah menghadapi ancaman dengan kekuatan yang ada,” lanjut Nessa. Ia pun termasuk pihak yang setuju, apabila ada korban kejahatan yang membela diri, dibebaskan dari hukuman bila ia membalas pelaku. “Jika membela diri dianggap sebagai sebuah kejahatan, tentu saja itu sudah sebuah kesalahan,” lanjutnya. Hanya saja, Nessa tetap berharap, tak ada lagi kasus kejahatan di negeri ini. Semakin aman maka akan semakin nyaman pula masyarakatnya.
Bercerita soal taekwondo, Nessa termasuk gadis yang memiliki mental kuat hingga bisa mengukir banyak prestasi di bidang ini. “Yang pasti harus mengorbankan banyak waktu, mungkin saat anak seusiaku punya banyak waktu bermain, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan latihan,” lanjutnya. Nessa juga mengimbangi fisiknya dengan makanan yang sehat.
Saat ditanya apakah ia tak ditakuti teman-teman cowoknya? Kata Nessa tidak, bahkan ia memiliki banyak teman cowok yang juga sama-sama latihan teokwondo dengannya. “Berbiacara soal olahraga yang utama adalah sportivitas, cowok cewek semua tetap saling menghargai, cewek ngga sok sokan cowok juga ngga menganggap remeh cewek,” lanjutnya.
Gadis kelahiran sumber Agung 19 Mei 2006 ini juga mengatakan, kemampuan bisa olahraga Taekwondo tidak harus membuat ia merasa besar kepala, merasa hebat atau merasa paling bisa membela diri.
“Olahraga ini diperuntukkan untuk mengukir prestasi, bukan untuk gaya-gayaan, jadi saya jadikan ilmu taekwondo ini sebagai bekal untuk bisa hidup lebih sehat, jika memang ada sesuatu hal yang membuat saya harus membela diri saat kondisi bahaya, ya itu adalah bonusnya,” lanjut pemegang motto “Jangan hidup kaya Newton ,kebanyakan Gaya \" ini menutup wawancara. (dpc)