Tapi jalan keluar itu ternyata menemui jalan buntu.
Para eksporter protes keras. Protes ke pemerintah. Mereka tidak mau ada DMO. Terutama mereka yang tidak punya kebun sawit. Untuk memenuhi DMO mereka harus membeli sawit dari rakyat. Padahal harga di tingkat kebun juga sudah mahal.
Akhirnya DMO itu hanya berumur 45 hari.
Menteri Perdagangan mencabutnya, 17 Maret lalu .
Pemerintah tidak punya lagi instrumen DMO sawit. Yang ada tinggal HET –harga eceran tertinggi.
Akibatnya, harga minyak goreng pun seperti yang digambarkan di lagu Iwan Fals itu.
DMO 45 hari itu pun menghasilkan empat tersangka. Mungkin bisa bertambah.
Pemerintah akhirnya memilih instrumen baru: BLT Minyak Goreng. Artinya pemerintah mempersilakan harga naik. Bagi yang tidak mampu, diberi bantuan tunai langsung.
Pemerintah yang mengeluarkan peraturan DMO.
Pemerintah sudah mencabut DMO –ketika belum sempat terlihat hasilnya.
Hasil nyata DMO hanyalah itu tadi: ditetapkannya enam orang tersangka.
Jadi kenapa minyak goreng langka? Yang bisa jawab Iwan Fals:
Lalu kenapa hilang dan menghilang?
Dasar mafia, masa bodoh orang susah