DISWAY BARU

Dosen UNAJA Dampingi Penanganan Sampah dan Masalah Air Bersih di Pondok Pesantren As’Ad Kota Jambi

Dosen UNAJA Dampingi Penanganan Sampah dan Masalah Air Bersih di Pondok Pesantren As’Ad Kota Jambi

Dosen UNAJA Dampingi Penanganan Sampah dan Masalah Air Bersih di Pondok Pesantren As’Ad Kota Jambi. -Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tim dosen Universitas Adiwangsa JAMBI (UNAJA,) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “dosen UNAJA Dampingi Penanganan Sampah dan Masalah Air Bersih di Pondok Pesantren As’Ad Kota JAMBI”. Program ini berhasil meraih hibah bergengsi dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2025 dan akan berlangsung hingga akhir tahun.

BACA JUGA:Dosen Farmasi UNAJA, Kembangkan Produk Olahan Sayur Hidroponik, Siap Go Nasional

Tim pengabdian UNAJA terdiri dari Liani Setyarsih, S.Gz., M.Gz., apt. Septa Pratama, S.Farm., M.Sc.T.H., dan Nadya Bestnissa, S.T., M.T.. Mereka hadir langsung memberikan pendampingan di Pondok PesantrenAs’Ad, salah satu pesantren tertua dan berpengaruh di Kota Jambi. Program ini dilaksanakan bersama penanggung jawab dari pihak pesantren, Gus Jibril Dalam kegiatan ini, tim UNAJA fokus pada dua isu utama yang dihadapi pesantren, yakni pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih. Untuk masalah sampah, para dosen memberikan pelatihan cara pemilahan sampah serta pembuatan produk bernilai jual dari sampah atau bahan sisa. Tim juga menggandeng Bang Adi Med, pionir bank sampah di Kota Jambi, yang ikut melatih santri dalam mengolah sampah menjadi barang bermanfaat. Kedepan, tim UNAJA berencana menginisiasi pembentukan Bank Sampah Pesantren As’Ad, sehingga santri dapat belajar sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah.


Pelatihanyang diberikan dosen UNAJA kepada santri di Pondok Pesantren As’ad Kota Jambi-Ist-

Sementara itu, terkait masalah air bersih, tim UNAJA akan membantu merancang system penyaringan air bersih yang ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh penghuni pesantren. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan para santri, sekaligus menjadi contoh penerapan teknologi sederhana yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

BACA JUGA:Forum Pemimpin Redaksi SMSI Jambi Periode 2025–2027 Resmi Dikukuhkan

Ketua tim pengabdian, Liani Setyarsih, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar penyuluhan, melainkan pendampingan jangka panjang agar pesantren benar-benar mampu mandiri dalam mengelola sampah dan memenuhi kebutuhan air bersih.


Hasil produk bernilai jual dari sampah atau bahan sisa dari kegiatan DRTPM Dosen UNAJA-Ist-

“Kami ingin agar para santritidakhanyamenjadipengguna, tetapi juga agenperubahandalammenjagakebersihanlingkungan. Pesantrenbisamenjadi model pengelolaanlingkungan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Liani Setyarsih, Senin (21/9).

Sementara itu, apt. Septa Pratama, S.Farm., M.Sc.T.H., yang juga dikenal sebagai herbalis, turut memberikan pelatihan pemanfaatan bahan alami dan sampah organic menjadi produk kreatif. Hal ini diharapkan dapat menambah wawasan santri tentang pentingnya kemandirian, kreativitas, dan kewirausahaan berbasis lingkungan.

Program pengabdian masyarakat ini menjadi wujud nyata komitmen UNAJA untuk hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi terhadap persoalan lingkungan, sekaligus menanamkan nilai keberlanjutan bagi generasi muda.

Dengan dukungan hibah DRTPM, tim berharap kegiatan ini mampu memberikan dampak luas, tidak hanya bagi pesantren As’Ad, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang nantinya bisa mencontoh system pengelolaan sampah dan air bersih yang dikembangkan.(*) 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait