ASDP: Puncak Arus Libur Natal Ketapang-Gilimanuk 22 Desember 2025
Bus menunggu giliran masuk dermaga di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, jawa Timur. ANTARA/Novi Husdinariyanto--
BANYUWANGI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memprediksi puncak pergerakan arus mudik libur Natal 2025 pada 21-22 Desember 2025, sedangkan puncak arus Tahun Baru 2026 pada 28-29 Desember 2025.
General Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Ardhy Ekapaty mengemukakan untuk Posko Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah mulai beroperasi sejak tanggal 19 Desember 2025 dan akan berakhir pada 4 Januari 2026.
BACA JUGA:Direktur Keuangan PTPN IV PalmCo Tinjau Kesiapan Produksi Akhir Tahun di Kebun Lagan
"Kami berkoordinasi dengan regulator dan operator pelayanan penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk dengan menyiapkan sebanyak 53 armada kapal feri," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
BACA JUGA:Selama 2025, KPK Lakukan 11 OTT dan Tetapkan 118 Tersangka
Sementara dermaga, lanjut Ardhy Ekapaty, tercatat ada 16 dermaga di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) dan Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana/ Bali).
BACA JUGA:Cetak 59 Gol dalam Satu Tahun, Mbappe Samai Rekor Ronaldo
Mengenai konsep operasional menghadapi angkutan Natal dan tahun baru ini, katanya, ASDP telah mempersiapkan tiga skenario operasi kapal feri.
Pertama, pada pola normal sebanyak 28 kapal feri beroperasi, pola padat 30 kapal dan ketika kondisi sangat padat sebanyak 32 kapal dioperasikan.
"Untuk strategi menghadapi lonjakan penumpang, kami punya tiga strategi, yakni pengendalian layanan tiket dengan memasukkan kuota kendaraan pada sistem reservasi ferizy, dalam kondisi aman sesuai dengan kapasitas dan daya angkut kapal," kata Ardhy.
BACA JUGA:Dialog DenganSy Fasha, PLN UP3 Jambi Pastikan Kesiapan Sambut Nataru
Selain itu, menurutnya, ASDP juga akan melakukan penguatan operasional pelabuhan, optimalisasi petugas pelabuhan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya untuk percepatan dan menjaga komitmen jadwal operasional kapal.
"Koordinasi dengan instansi lain seperti TNI/Polri, KSOP, Dinas Perhubungan dan lainnya juga penting dalam rangka pengaturan arus kendaraan untuk keselamatan dan kelancaran," kata Ardhy. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


