Usai Hadiri Silaturahim PBNU di Jombang, Gus Yahya Akui Terbuka untuk Islah
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf saat silaturahim PBNU sesi kedua di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2025). ANTARA/ HO-PBNU--
JOMBANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menyatakan dirinya terbuka untuk islah, yang disampaikan usai menghadiri silaturahim PBNU sesi kedua di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
“Saya sangat berterima kasih bahwa beliau-beliau berkenan untuk memanggil saya. Saya sangat terharu bahwa para sesepuh kita masih begitu peduli kepada jam’iyah Nahdlatul Ulama ini,” katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (7/12/2025) dikutip dari Antara.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Series & Gemini AI: Buka Peluang Kreator untuk Jadi Pebisnis Sukses
Dalam forum tersebut, Gus Yahya mengakui mendapat kesempatan untuk menjelaskan secara lengkap berbagai persoalan organisasi yang selama ini ditujukan kepadanya.
Menurutnya, seluruh kebutuhan klarifikasi yang sebelumnya disampaikan melalui utusan Rais Aam telah ia jawab secara tuntas. Penjelasan tersebut juga turut dilengkapinya dengan dokumen dari Bendahara Umum PBNU Sumantri Suwarno serta Sekjen Amin Said Husni.
BACA JUGA:UMP Kaltim 2026 Diprediksi Tembus Rp3,8 Juta
“Semuanya telah saya jawab dengan tuntas, dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan dari saudara Sumantri sebagai pemegang buku keuangan BPNU... serta penjelasan-penjelasan dari Pak Amin Said Husni,” jelasnya.
Dirinya juga menitipkan pesan khusus kepada para kiai terkait masa depan tatanan organisasi NU.
BACA JUGA:Bantai Como 4-0, Inter Milan Langsung Puncaki Klasemen Sementara
Ia menegaskan bahwa dirinya dan jajaran PBNU sejak awal berkhidmah dengan niat tulus, sehingga penting menjaga struktur yang telah diwariskan para pendiri.
“Mohon dipertimbangkan tentang masa depan tatanan organisasi Nahdlatul Ulama ini upaya tatanan ini tidak runtuh di tengah jalan,” kata dia.
Ia pun mengingatkan bahwa sejak awal NU didirikan dengan aturan dan struktur yang ketat. Bahkan Rais Akbar Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari, juga tetap dibatasi wewenangnya oleh anggaran dasar.
BACA JUGA:Sempat Unggul, Liverpool Ditahan Imbang 3-3 Leeds United
“Maka mari kita berpikir tetap dengan betul agar tatanan ini tidak diruntuhkan dan membawa jam’iyah ini mundur 100 tahun,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



