DISWAY BARU

PS Semurup Mundur dari Bupati Cup Kerinci 2025, Rencanakan Lapor Panitia ke Polisi

PS Semurup Mundur dari Bupati Cup Kerinci 2025, Rencanakan Lapor Panitia ke Polisi

PS Semurup Mundur dari Bupati Cup Kerinci 2025, Rencanakan Lapor Panitia ke Polisi--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Turnamen sepak bola Bupati Cup Kerinci memanas setelah tim PS Semurup secara mengejutkan menarik diri dari kompetisi dan menyatakan akan melaporkan Ketua Panitia serta seorang oknum admin Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ke kepolisian, Minggu (30/11/2025).

BACA JUGA:Diikuti 619 Kafilah, MTQ ke-55 Kota Jambi di Peyangan Resmi Dibuka

Keputusan mundur ini disebut sebagai buntut dari rangkaian kebijakan panitia yang dinilai tidak adil, tidak transparan, dan merugikan PS Semurup, termasuk dugaan penyalahgunaan akses data pribadi pemain.

BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Terus Lanjutkan Pencarian Korban Bencana di Sumbar, Puluhan Meninggal dan Hilang

Pengunduran diri PS Semurup diumumkan melalui akun resmi mereka, Dedikasi Kita Semuhut, usai panitia memutuskan pertandingan ulang melawan SSB Song Song Barat. Dalam keputusan tersebut, tiga pemain kunci PS Semurup — Pino Ramanda, Eki Zeltoni, dan Agung Wicaksono — tidak diizinkan tampil.

BACA JUGA:Buka Konferda dan Konfercab Jambi, Hasto Kristiyanto Ingatkan Soal Lingkungan Hingga Arah Perjuangan Partai

“Keputusan ini kami ambil karena rangkaian keputusan panitia yang kami nilai tidak adil, tidak transparan, dan cenderung berpihak,” tulis akun resmi PS Semurup.

 

Pihak tim juga menyebut tidak menerima surat protes resmi maupun klarifikasi memadai sebelum keputusan pertandingan ulang ditetapkan. Mereka menilai proses tersebut tidak memenuhi asas keadilan dan profesionalisme penyelenggaraan turnamen.

 

Persoalan meruncing ketika PS Semurup mengumumkan akan melaporkan Ketua Panitia Bupati Cup Kerinci, Adli Azhari, serta admin Dukcapil Kerinci, Yonet Efendi, dalam waktu 3×24 jam.

 

Ketua panitia dituding meminta akses data kependudukan pemain tanpa dasar hukum yang jelas, sementara oknum admin Dukcapil diduga membuka dan membagikan data pribadi pemain, terutama milik Pino Ramanda.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: