DISWAY BARU

Jambi Siaga Darurat Hidrometeorologi, Gubernur Minta Daerah Tindaklanjuti Dengan Langkah Kongkrit

Jambi Siaga Darurat Hidrometeorologi, Gubernur Minta Daerah Tindaklanjuti Dengan Langkah Kongkrit

DIBERSIHKAN: BPJN Jambi melalui Satker II bersama pihak terkait lainnya membersihkan material longsor di ruas jalan Sungai Penuh-Sumbar.--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Provinsi JAMBI melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat mengantisipasi potensi bencana di akhir tahun. Setelah menggelar rapat koordinasi bersama tim gabungan Juma'at (28/11), diputuskan rekomendasi untuk segera menaikkan status Kesiapasiagaan menjadi Siaga Darurat Hidrometeorologi

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, menegaskan bahwa langkah ini diambil sesuai dengan arahan langsung Gubernur Jambi guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

BACA JUGA:Kulit Kusam, Flek Membandel, dan Garis Halus Mulai Muncul? Serum Generasi Baru dari Korea Jadi Solusinya

"Hari ini kami rapat yang dihadiri oleh stakeholder terkait, termasuk dari Polda dan dari Korem. Hasil rapat merekomendasikan, sesuai dengan arahan Pak Gubernur, untuk menaikkan status," ujar Bachyuni usai memimpin rapat koordinasi, Kamis (28/11).

Bachyuni menjelaskan bahwa status Siaga Darurat Hidrometeorologi ini direncanakan berlaku secepatnya.

BACA JUGA:Kota Jambi Raih Penghargaan Tertinggi Swasti Saba Wistara 2025, Maulana: Ini Kerja Bersama

 "Insyaallah statusnya akan berlaku mulai hari ini, paling lambat tanggal 1 (Desember)," tambahnya.

Adapun Kabupaten yang telah menaikkan status Siaga Darurat Hidrometeorologi yakni Sarolangun dan Tebo. Sehingga bisa memenuhi syarat minimal dua daerah untuk Provinsi menaikkan status Siaga Darurat Hidrometeorologi. 

Seiring dengan rekomendasi kenaikan status tersebut, susunan personel gabungan juga telah dibentuk. Tim ini melibatkan berbagai unsur mulai dari TNI, Polri, BPBD, Balai Wilayah Sungai, Dinas Pekerjaan Umum (PU), hingga Dinas Kesehatan.

"Semua yang terlibat terkait dengan penanganan banjir dan longsor masuk dalam susunan personel," tegas Bachyuni.

BACA JUGA:Pemkab dan Kejari Muaro Jambi Satukan Langkah, Perkuat Penanganan Hukum Daerah

Berdasarkan pemetaan BPBD Jambi, potensi bencana hidrometeorologi terbagi menjadi dua fokus utama. Untuk ancaman banjir, wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah area di sepanjang aliran Sungai Batanghari. Sementara untuk ancaman tanah longsor, fokus pengawasan berada di wilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

"Kejadian ada terjadi di Sungai Penuh, jalan yang menuju ke Padang. Itu sudah ditangani oleh Dinas PU dan Balai Jalan," ungkapnya.

Bachyuni mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat prediksi BMKG menunjukkan curah hujan kategori sedang hingga menengah (sekitar 300 mm/bulan) akan terjadi sepanjang November hingga Januari mendatang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait