Dampingi Pengrajin Batik Ulu Gedong, Tim Unja Kuatkan Teknologi Produksi dan Strategi Pemasaran Digital
Dampingi Pengrajin Batik Ulu Gedong, Tim Unja Kuatkan Teknologi Produksi dan Strategi Pemasaran Digital dan Branding Melalui Storytelling-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jambi (Unja) menggelar program pendampingan intensif bagi para pengrajin lokal. Salah satunya terhadap sentra batik tulis dan cap di Kelurahan Ulu Gedong, Kota Jambi yang kini tengah mengalami transformasi signifikan menuju modernisasi.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi Dengan Rekanan, Siloam Hospitals Jambi Adakan Partner Gathering.
Pendampingan ini dilakukan guna menjawab tantangan efisiensi produksi dan keterbatasan akses pasar. Program ini berfokus pada penguatan nilai ekonomi melalui intervensi teknologi produksi dan strategi pemasaran digital.
BACA JUGA:Layanan Keimigrasian MPP Kota Jambi Berbuah Prestasi, DPMPTSP Dianugerahi Penghargaan
Pendampingan dilaksanakan oleh tim dosen yang diketuai oleh Isrina Siregar, M.Pd., dengan melibatkan dua anggota dosen pelaksana yang kompeten di bidangnya, yaitu Fatonah, S.S.,M.I.Kom dan Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd.
Sinergi tim pengusul ini dirancang untuk memberikan solusi komprehensif, mencakup aspek teknis produksi, penguatan nilai sejarah, hingga strategi kewirausahaan bagi mitra.
Isrina Siregar, M.Pd menjelaskan bahwa Kelurahan Ulu Gedong memiliki potensi besar dengan sanggar-sanggar batik aktif, namun sebagian besar masih terkendala metode produksi tradisional dan pemasaran yang mengandalkan sistem konvensional atau mulut ke mulut.
"Permasalahan utama mitra adalah proses produksi yang belum efisien serta jangkauan pasar yang terbatas. Melalui program ini, kami melakukan revitalisasi agar Batik Jambi dari Ulu Gedong memiliki daya saing nasional," ujar Isrina.
Di sisi hilir, intervensi dilakukan dengan membuka akses pasar digital. Para pengrajin diberikan pelatihan intensif fotografi produk menggunakan smartphone dan teknik pembuatan konten video.
"Hasilnya, toko online milik pengrajin Ulu Gedong kini telah aktif beroperasi di platform e-commerce seperti Shopee dan TikTok," ujarnya.
Tim pengabdian juga menekankan pentingnya branding melalui storytelling. Pengrajin dilatih mengemas narasi sejarah dan budaya Ulu Gedong di balik motif batik mereka. Strategi ini terbukti meningkatkan daya tarik emosional dan menjustifikasi nilai jual produk batik tulis di mata konsumen luar daerah.
Untuk menunjang produksi, tim pengabdian menyerahkan paket teknologi tepat guna berupa kompor listrik dan canting listrik kepada para pengrajin. Penggunaan alat berbasis listrik ini terbukti mampu menjaga kestabilan suhu malam (lilin batik) dan meningkatkan efisiensi waktu proses mencanting dibandingkan metode konvensional.
Selain bantuan fisik, juga ada penyusunan dokumen Standard Operating Procedures (SOP) Produksi Batik. SOP ini disepakati bersama mitra untuk menjamin konsistensi kualitas produk sesuai standar, mulai dari persiapan bahan hingga pewarnaan, katanya.
Program strategis ini terlaksana berkat dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun pendanaan 2025. Kegiatan ini merupakan realisasi dari Program Pengabdian kepada Masyarakat melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



