DISWAY BARU

Petani Karet di Mestong Diserang Beruang saat ke Kebun

Petani Karet di Mestong Diserang Beruang saat ke Kebun

Petani Karet di Mestong Diserang Beruang saat ke Kebun--

MUAROJAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Seorang petani karet Sutini (50) warga RT 07 Dusun Sido Mulyo Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi diserang beruang ketika sedang menyadap karet di kebun.

Informasi yang dihimpun, korban ketika itu Rabu (29/10) bersama suaminya Priyono pergi ke kebun untuk menyadap karet. Sesampainya di kebun sekitar pukul 09.00 WIB korban pisah dari suaminya karena lokasi penyadapan karet berbeda.

BACA JUGA:Koordiansi Kanwil Kemenkum Jambi bersama Dinas Koperasi Batanghari, Bahas Perlindungan Merek Kolektif Koperasi

Kemudian ketika korban sedang menyadap karet tiba-tiba muncul seekor beruang langsung menyerang korban. Korban menjerit dan jeritannya didengar oleh suami. Lalu suami korban langsung mendatangi lokasi kejadian dan mendapatkan korban dalam keadaan bersimpah darah. 

BACA JUGA:Ditpolairud Polda Jambi Musnahkan Ratusan Karung Bawang Merah dan Ikan Asin Ilegal

Setelah memberitahu warga, suami korban lalu membawa korban ke rumah bidan di desa tersebut. Namun karena luka korban dibagain mata sebelah kiri yang parah, luka robek dipaha kiri dan luka bekas cakaran di bagian pipi, lalu korban dirujuk ke rumah sakit raden Mattaher untuk mendapatkan perawatan intensif.

BACA JUGA:Bahas Penertiban Sempadan Sungai, Menteri Nusron Ingatkan Pentingnya Langkah Antisipatif Jelang Musim Hujan

Camat Mestong, Hermisyaputra, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Iya benar, kejadiannya tadi pagi. Korban sudah di bawa ke rumah sakit," katanya saat dihubungi via ponselnya. 

Saat ini, kata dia, pihak BKSDA sudah turun ke lokasi untuk menindaklanjuti kejadian ini. "Dulu juga ada kejadian serupa tahun 2023 di sekitaran lokasi itu. Pihak KSDA sudah pasang perangkap, namun memang belum berhasil ditangkap," bebernya.

BACA JUGA:Pemkot Jambi Akan Ambil Alih Aset Mangkrak JCC

Dia menghimbau, kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap serangan binatang buas saat ke kebun. "Karena memang hutan sudah tidak ada lagi, jadi binatang buas rawan masuk ke kebun warga. Kita selalu melakukan himbauan melaui pihak desa," tukasnya. (wan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: