DISWAY BARU

Angka Stunting di Kota Jambi Turun, Wawako Diza Tekankan Evaluasi dan Aksi Nyata

Angka Stunting di Kota Jambi Turun, Wawako Diza Tekankan Evaluasi dan Aksi Nyata

Angka Stunting di Kota Jambi Turun, Wawako Diza Tekankan Evaluasi dan Aksi Nyata-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) JAMBI terus memperkuat langkah dalam upaya menurunkan angka stunting. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkot JAMBI menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Publikasi Data Stunting Kota JAMBI Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Bappeda Kota JAMBI, Selasa (14/10/2025).

BACA JUGA:Rapat MPDN Kerinci dan Sungai Penuh, Kanwil Kemenkum Jambi Tindaklanjuti Laporan Bulanan Notaris

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., dan dihadiri perwakilan Forkopimda Kota Jambi, Staf Ahli Wali Kota, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Persatuan Ahli Gizi, serta pimpinan rumah sakit, puskesmas, dan instansi terkait lainnya.

BACA JUGA:Jajaran Direksi Elnusa Petrofin Raih Dua Penghargaan dalam Ajang The 50 Most Innovative CEO & CFO Awards 2025

Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Fahmi, memaparkan hasil pengukuran data stunting tahun 2025 (E-PPGM) per kecamatan periode Februari hingga Agustus. Berdasarkan data tersebut, angka stunting di Kota Jambi mengalami penurunan dari 376 kasus menjadi 350 kasus.

“Peningkatan tertinggi terjadi di Kecamatan Paal Merah, dari 38 kasus menjadi 54 kasus. Sementara penurunan signifikan tercatat di Kecamatan Jambi Timur, dari 156 menjadi 97 kasus,” jelas Fahmi.

Meski terdapat tren penurunan, Wakil Wali Kota Diza menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program dan strategi yang telah dijalankan. Ia menekankan bahwa data ini menjadi landasan utama dalam merumuskan intervensi yang lebih terarah.

“Data yang tersaji akan menjadi dasar kita untuk mengevaluasi strategi dan program percepatan penurunan stunting yang sudah dilakukan sejauh ini,” ujar Diza.

Diza juga menyoroti peningkatan kasus di Kecamatan Alam Barajo, khususnya di Kelurahan Simpang Rimbo, di mana indikator stunting, wasting, underweight, dan berat badan tidak naik mengalami kenaikan.

“Ini berbahaya bagi daya tahan tubuh, fungsi organ, dan perkembangan otak anak. Jadi, mohon jangan menyepelekan hal ini,” tegasnya.

Menurut Diza, Pemkot Jambi menargetkan prevalensi stunting turun hingga 9,38 persen pada akhir 2025, dan ditekan lebih jauh menjadi 8,75 persen pada 2026, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Jambi.

“Setiap anak di Kota Jambi adalah tanggung jawab kita untuk memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan menjadi kebanggaan kota. Mari kita kuatkan komitmen dan jadikan Rakor ini sebagai awal dari aksi nyata yang lebih masif,” lanjutnya.

Diza juga menekankan pentingnya akurasi data sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.

“Saya instruksikan seluruh jajaran, terutama TP3S, segera menindaklanjuti data ini. Buatlah rencana aksi mikro per kelurahan yang melibatkan tokoh masyarakat, dan pastikan setiap kegiatan penanganan stunting diselesaikan dengan tuntas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait