DISWAY BARU

Madrasah Negeri di Tanjabtim Terapkan Full Day School

Madrasah Negeri di Tanjabtim Terapkan Full Day School

Kasubag TU Kementerian Agama Kabupaten Tanjabtim yang juga Plt Kasi Pendidikan Madrasah, Aspendri, -Ist-

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sejumlah madrasah negeri di Kabupaten Tanjabtim mulai menerapkan sistem pembelajaran Full Day School. Program yang sudah berjalan sejak tahun 2024 ini dinilai efektif meningkatkan kualitas pendidikan dan hingga kini masih berlangsung tanpa kendala berarti.

BACA JUGA:Masuk Musim Penghujan, Polsek Limun Himbau Warga Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Kasubag TU Kementerian Agama Kabupaten Tanjabtim yang juga Plt Kasi Pendidikan Madrasah, Aspendri, mengatakan bahwa madrasah yang pertama kali melaksanakan sistem ini adalah MIN 2 Tanjabtim di Kecamatan Muara Sabak Barat dan MTs Negeri 4 Tanjabtim di Kecamatan Geragai. 

BACA JUGA:RS Khusus Kanker Muaro Jambi Ditargetkan Beroperasi April 2026

"Kedua sekolah tersebut sudah menerapkan Full Day School sejak tahun 2024 dan berjalan lancar," katanya.

Pada tahun 2025, sejumlah madrasah negeri lain juga mulai mengikuti jejak serupa, seperti MAN 2 Tanjabtim Nipah Panjang, MTs Negeri 1 Tanjabtim Nipah Panjang, serta MAN 1 Tanjabtim Rantau Rasau. Dengan demikian, penerapan sistem ini diharapkan semakin meluas dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di wilayah Tanjabtim.

"Alhamdulillah, hingga saat ini pelaksanaan Full Day School di madrasah berjalan aman tanpa ada hambatan. Madrasah yang menerapkan program ini sudah mampu melaksanakannya dengan baik," ungkapnya. 

Ia menambahkan, bagi madrasah lain yang berminat menerapkan sistem serupa, dapat mengajukan usulan resmi ke Kemenag Tanjabtim. Jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka madrasah tersebut juga dapat menyelenggarakan Full Day School.

Menurut Aspendri, sistem ini terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Namun, ia menegaskan penerapan Full Day School lebih tepat diterapkan pada jenjang pendidikan menengah, yakni MTs dan MA.

"Kalau untuk tingkat MI atau SD sebaiknya tidak diterapkan Full Day School. Sebab, keberadaan Madrasah Diniyah (Madin) bisa terancam, padahal Madin sangat penting untuk pembelajaran agama anak-anak," jelasnya.

Dengan adanya penerapan sistem belajar seharian penuh ini, diharapkan madrasah di Tanjabtim semakin berkualitas, mampu bersaing dengan sekolah umum, sekaligus tetap menjaga keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan keagamaan.(lan)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: