Dosen Farmasi UNAJA, Kembangkan Produk Olahan Sayur Hidroponik, Siap Go Nasional
Tim dosen dari Unaja dan kelompok mitra-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tim dosen dari Universitas Adiwangsa Jambi (UNAJA) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mengusung inovasi pemanfaatan sayuran hidroponik menjadi produk olahan bernilai tambah. Kegiatan ini berhasil memenangkan hibah dosen nasional dan resmi didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2025.
BACA JUGA:Forum Pemimpin Redaksi SMSI Jambi Periode 2025–2027 Resmi Dikukuhkan
Program bertajuk “Dosen Farmasi UNAJA Kembangkan Produk Olahan Sayur Hidroponik”ini, melibatkan tiga dosen, yaitu Apt. Amraini Amelia, S.Farm., M.Farm., Apt. Chindiana Khutami, S.Farm., M.Farm., serta Adria Wuri, S.E., M.M.. Kegiatan dilaksanakan di Gerai Hidroponik Barokah, Kelurahan Kenali Atas, Kota Jambi, dan berlangsung hingga akhir tahun 2025.
BACA JUGA:BI Provinsi Jambi Dorong Akselerasi Transformasi Ekonomi Keuangan Digital
Dalam kegiatan ini, tim dosen UNAJA, fokus mengembangkan produk serbuk sayur kaya manfaat dari sayuran hidroponik. Produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pangan sehat dan praktis, sekaligus memperluas nilai ekonomi hasil pertanian hidroponik lokal.

Pelatihan pembuatan produk olahan sayur hidroponik oleh kelompok mitra-Ist-
“Dengan bentuk serbuk, distribusi produk lebih mudah, awet, dan berpotensi dipasarkan hingga keseluruh Indonesia,” jelas Apt. Amraini Amelia, Senin (22/9).
Kegiatan pelatihan pembuatan produk, turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Farmasi UNAJA, Apt. Septa Pratama, S.Farm., M.Sc.T.H.. Sebagai seorang herbalis, ia juga ikut melatih kelompok mitra dalam memadukan prinsip pengolahan herbal dengan inovasi serbuk sayur hidroponik. Kehadiran beliau memberikan nilai tambah,, karena peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai manfaat kesehatan dan teknik pengolahan bahan alami secara tepat guna.

Hasil pengelolaan produk dosen Farmasi Unaja dan kelompok mitra-Ist-
Selain pengolahan produk, program ini juga merancang konsep wisata edukasi hidroponik. Melalui wisata ini, masyarakat dapat belajar langsung mengenai teknik bercocok tanam modern, sekaligus member peluang tambahan penghasilan bagi petani hidroponik. Program ini disambut antusias oleh pengelola Gerai Hidroponik Barokah, Dira.
“Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi dari dosen UNAJA. Harapannya, produk ini bias meningkatkan daya saing sekaligus kesejahteraan petani hidroponik,” ujar Dira.
Tak berhenti di sana, tim pengabdian UNAJA juga akan mengadakan pelatihan strategi pemasaran, agar produk hasil olahan bias menjangkau pasar yang lebih luas, baik secara konvensiona lmaupun digital. Menurut Adria Wuri, aspek pemasaran merupakan kunci keberlanjutan usaha para petani hidroponik, sehingga penting dibekali keterampilan manajemen dan promosi.
Dengan kolaborasi akademisi, petani, dan dukungan hibah pemerintah, diharapkan Jambi dapat menjadi salah satu daerah pionir dalam pengembangan produk olahan hidroponik berkelanjutan. Inisiatif ini sekaligus mendukung ketahanan pangan dan peluang usaha kreatif di tengah masyarakat.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



