DISWAY BARU

Kembali, Gunung Marapi Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Kembali, Gunung Marapi Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter pada Rabu (27/8/2025). ANTARA/HO-Humas PGA Gunung Marapi--

PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Gunung Marapai yang berlokasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.

Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar,ke mbali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak gunung itu.

BACA JUGA:Jelang Akhir Agustus, Harga BBM Se Indonesia Turun Rp300/Liter, Ini Harga Baru BBM Rabu 27 Agustus 2025

BACA JUGA:Rayakan Satu Dekade, Yamaha Beri Discount 10 RB di Coffee Shop dan Cafe Resto di Jambi

"Terjadi erupsi pukul 09.14 WIB. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27,1 milimeter serta berdurasi sekitar 38 detik," kata Petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifamdi di Padang, Rabu dikuti dari Antara.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Bakal Tambah Amunisi Baru Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, Ini Profilnya

Dari laporan PGA setempat kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. 

Saat ini Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Cek Penerima MBG Tiap Hari, Jumlahnya Lewati 21 Juta

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian, kata dia, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Tidak hanya itu, lanjutnya, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: